Jumat, 27 November 2009

JUPE MX

YAMAHA JUPITER MX 135 LC “06 – CAFÉ INN AUTO CLUB

Nggak salah dong kalo pake judul “si dada montok”, coba lihat si Jupiter MX hasil modifikasi Café Inn Auto Club ini emang montok banget. Gara-gara tuh lampu depannya diganti kepunyaan Honda Vario. “Biar sedikit inovatif, nggak hanya tampil jadi follower terus, ” bilang Jafar asal Kepanjen, Malang Jawa Timur ini.

Keliatan kalo wing set ditebas abis, lantas dada depan ituuu….(glek….) dikawinkan head light unit Honda Vario yang disambung bareng separuh bodi MX. Ini gaya transfer body yang sekarang lagi mewabah lho! Tukar guling bodi set lain jenis emang bikin wajah motor jadi beda. Tuh lihat lagi batok setang atasnya malah disumbang apik batok Mio Soul. Tongkrongan jadi tampak beda, modifikasi Jupiter MX ini jadi tampak maksimal.




Urusan lain, soal kaki-kaki juga sip menganut gaya mothai look yang ringkas. Trondol, ban ceking, dan semi ceper yup, nih gaya baru. Nggak heran jika meski ekornya dibikin garang tanpa spatbor, ujung-ujungnya tetep saja terlihat tampak celub!


SPEK MODIFTROMOL DPN : Ninja, VELG : TDR U-Shape, BAN : Swallow-Mizzle 200/17, KEDOK : Mio Soul, HEAD LIGHT : Vario, KROM : Abadi Klayatan Malang, MODIFIKATOR : Idhonk Motor Jl.Panji 124 Kepanjen Malang (085755612221)

Jumat, 20 November 2009

Tarung Modifikasi Honda Tiger Vs Suzuki Raider

HONDA TIGER (EXIZT) BATAM VS SUZUKI RAIDER ’06 (2XP) PONTIANAK
Tarung modifikasi minggu ini dari dua kubu berjauhan. Satu dari bengkel modifikasi Exizt Automodified dari pulau Batam melawan bengkel modifikasi 2XP dari Pontianak. Mediatornya oto2, wasitnya anda pembaca yang sopan mau berkomentar! Biar makin seru inilah kelebihan masing-masing hasil modifikasinya!
HONDA TIGER ’07 (EXIZT) BATAM
Langsung! fotonya dikirim lewat email dari Hudha dari pulau Batam. Honda Tiger bikinan Antok dari bengkel Exizt Automodified ini sudah gape bikin modifikasi. “Di sini susah cari bahan sampai asesoris yang cocok, tapi dari situ seninya memodifikasi di pulau Batam,” bilang Antok, dia ini buildernya. Kelebihan modifikasi bikinan Antok ini dari bagian bodi full fiberglass dan kaki-kakinya yang serba handmade.
Khusus buat velg belakang ini dibuatnya sendiri dari velg standart Tiger yang disambung tiga bagian jadi satu. Otomatis lebarnya makin besar, selain itu swingarm single sided juga dibuat sendiri dari bahan lengan ayun asli yang dipotong dan ditambahkan penguat sehingga mampu memegang roda besar dibelakangnya. Dipakai sehari-haripun kaki-kaki ini tetap kokoh! “Next projet fork depan bakal dibikin mono juga,” ucap Hudha yang ngebet banget ditarungin di blog Oto2.custom. Keturutan nih??
TOTAL MODIF: Rp 9 juta, LAMA: 3 minggu, MODIFIKATOR: Exizt Automodified Jl. Baloi Mas Asri Blok Mas no 9 Batam 081270124323, CLUB: Bikers Tiger Batam (BTB).

SUZUKI RAIDER ’06 (2XP) PONTIANAKKalo Suzi Raider punya bro Irfandi dari 2XP ini punya aliran transeksual, artinya merubah jenis aslinya yang awalnya bebek ayam jago jadi sport tulen. “Karakter mesin Raider cocok disulap jadi sport, model tegak 45 derajat dengan DOHC,” terang modifikator yang mangkal di Jl. Koyoso komp BTN Jemuju Permai J21, Pontianak. Dari rangka 50% dibikin ulang, rangka belakang disambung pipa gas 3/4 inch dan depan ditambah penguat
pegangan mesin jadi aksen motor sport. Bodinya mengarah ke gaya supermoto. Pakai tangki Tiger Revo dengan bodi belakang custom dari fiberglass. Kaki-kakinya pakai limbah moge. Bagin belakang single armya dipakai milik NSR SP komplit dengan monosok. Pengereman depan dipercaya pakai piringan dobel PSM dicengkram double kaliper Tokico. Soal pengerjaan dijamin rapi banget, bro!








MODIFIKATOR: 2XP Modified Jl. Koyoso Komp
BTN Jemuju Permai J21 Pontianak HP. 081345124647,


Perbandingan New Tiger Revo Vs Tiger Revo





OTOMOTIFNET - Hah, Tiger keluar baru? Bedanya apa, sama yang lama (Tiger Revo)? Itu pertanyaan motormania begitu New Tiger diluncurkan PT Astra Honda Motor (AHM) beberapa waktu lalu (5/11). Beragam email dan faksimile pun dilayangkan ke redaksi.
Makanya untuk menjawab itu, kami pun mencoba menelusuri lebih dalam, bagian mana (selain lampu depan) yang menjadikan si Revolution Cruiser ini beda. Pastinya, agar lebih jelas, saudara tertuanya itu ikut disandingkan.






Headlamp

Ini paling mencolok. Desain asimetrisnya tetap bikin awas penglihatan saat malam. Maklum diameter reflektornya yang kecil bikin cahaya yang dipantulkan lebih tajam. Sementara sang kakak punya reflektor agak lebar mengakibatkan pantulan berpendar.

Sebagai buktinya, kita lihat saat kakak beradik ini sama-sama memancarkan sinar lampu utamanya. Sinar dari headlamp si kakak tampak berwarna lebih kuning dibanding pancaran penerang utama adiknya.


Speedometer

Juga menganut gaya asimetris nan inovatif. Memantau alat ini saat malam justru lebih mengasyikkan dan jelas. Sebab cover panel yang nemplok di indikator si macan baru lebih banyak warna terangnya. Sedang yang lama, didominasi kelir gelap plus krom.

Tail Light

Desainnya juga dibuat terpisah. Tapi dua jenis lampu yang punya fungsi berbeda dipasang dalam satu wadah. Bohlam model single bulb yang ada di bawah berfungsi sebagai penanda buat pengendara di belakang. Lalu LED 6 titiknya ditaruh di bagian atas, punya fungsi sebagai penanda saat pengendara ngerem.

Di Tiger lama, hanya double bulb yang diandalkan untuk kegiatan pengereman dan penanda
buat kendaraan di belakang.
Engine
Karakter kedua macan ini sama persis; galak di putaran bawah. Bahkan entakan tenaganya masih terasa sampai gigi persneling dioper ke level 5. Sayang trek enggak bisa dipakai gas pol sampai gigi paling akhir alias 6. Itu kalo pake perasaan. Jika pakai alat tes, ternyata catatannya berbeda tipis. Ambil contoh saat diajak berakselerasi 0-60 km/jam. Tiger lama mampu menorehkan catatan waktu 3,72 detik (Tiger baru 4,10 detik). Detailnya ada di tabel.
Tiger Lama / Tiger Baru
0-60 km/jam : 3,72 dtk / 4,10 dtk
0-80 km/jam : 6,65 dtk 6,70 / dtk
0-100 meter : 6,87dtk / 7,00 dtk
0-201 meter : 10,99 dtk / 10,74 dtk
Top Speed : 115 km/jam / 115 km/jam
Lampunya Rp 400 Ribu
Dengan diluncurkannya Tiger baru, maka secara resmi produksi Tiger lama akan dihentikan. “Jadi untuk penggemar motor bermesin 200 cc punya Honda, pilihannya hanya akan ada New Tiger Revolution Cruiser,” kata Johanes Loman, Direktur Marketing AHM.
Namun bagi pengguna Tiger lama yang lampunya mau berdesain asimetris bisa kok. Cukup sediakan dana Rp 400 ribuan buat nebus headlamp itu. “Tapi itu belum termasuk perangkat lain, seperti visor dan spidometer,” ungkap Johannes Loman.
Data Spesifikasi : Tiger Lama / Tiger Baru
Panjang X lebar X tinggi : 2.029 x 747 x 1.093 mm / idem
Jarak sumbu roda : 1.327 mm / idem
Jarak terendah ke tanah : 155 mm / idem
Berat kosong : 137 kg / 138 kg
Tipe rangka : Pola Berlian / idem
Tipe suspensi depan : Teleskopik / idem
Tipe suspensi belakang : Lengan ayun pegas ganda dengan tabung oli / idem
Ukuran ban depan : 2,75 - 18 42L / idem
Ukuran ban belakang : 100/90 - 18 M/C - 56P / idem
Rem depan : Cakram hidrolik dengan piston ganda / idem
Rem belakang : Cakram hidrolik dengan piston tunggal / idem
Kapasitas tangki bensin : 13,2 Liter / idem
Tipe mesin : 4 Langkah OHC pendinginan udara / idem
Diameter x langkah : 63,5 x 62,2 mm / idem
Volume langkah : 196,9 cc / idem
Perbandingan kompresi : 9,0 : 1 / idem
Daya maksimum : 16,7 PS / 8.500 RPM / idem
Torsi maksimum : 1,60 kg.m per 7.000 RPM / idem
Kapasitas oli mesin : 1,0 liter pada penggantian periodik / idem
Kopling : Manual Multiplate Wet Clutch / idem
Gigi transmsi : 6 kecepatan / idem
Pola pengoperan gigi : 1-N-2-3-4-5-6 / idem
Starter : Elektrik Starter & Kick Starter / idem
Aki : 12 V - 7 Ah / idem
Busi : ND x 24 EP U9 NGK DP8EA-9 / idem
Sistem pengapian : CDI-AC, Magneto / idem
Harga : Rp 23,5 juta (OTR) / Rp 24 juta

Selasa, 17 November 2009

New Tiger Revo




New Honda Tiger Revolution yang diluncurkan 5 November lalu di Hard Rock Café, Jakarta, kalau boleh saya jujur masih jauh dari ekspektasi konsumen tanah air. Tiger yang pertama kali diluncurkan 15 tahun lalu (1993) hingga saat ini spek mesin belum pernah sekalipun diupgrade. Lagi-lagi hanya fisik luarnya saja yang dipoles sana-sini.
Di berbagai forum otomotif (termasuk forum otomotifnet.com), sosok generasi Tiger impian ramai diperbincangkan. Jika berbicara mesin, pecinta Tiger sangat mendambakan mesin 250 cc, berpendingin air (radiator) serta dilengkapi teknologi mekanisme katup DOHC (twin cam). Soal pemasok bahan bakar, mereka (pecinta Tiger) masih mau menerima kalaupun tetap mengandalkan karburator (biar harganya enggak mahal, hehehe…). Tapi kalaupun disiapkan versi injeksi, itu akan lebih membanggakan.
Sedangkan tongkrongan luar, pastinya monoshock yang lagi digemari. Bagian depan boleh mengambil konsep yang lagi tren di Eropa yaitu desain asimetris. Mau gaya naked, half naked atau full firing, asal desain keseluruhan tampak sporty, sepertinya tetap akan diterima pasar.
Nah, itu tadi sekelumit gambaran ekspektasi konsumen Indonesia terhadap generasi baru Tiger. Sebagai motor sport impian, sudah pasti semuanya serba sempurna. Tapi kenyataan berbicara lain, PT Astra Honda Motor (AHM) selaku produsen motor Honda, lagi-lagi hanya memoles bagian luar si macan. Mesin sama sekali tidak dicolek-colek.
Okey, sekarang apapun ekspektasi Anda, new Tiger Revo sudah resmi diperjualbelikan sejak Rabu (5/11) lalu. Dan jika Anda salah satu yang kecewa, silahkan mencaci dan memaki, asal tetap membeli, hehehe…. (dengan terpaksa karena terlanjur Tiger minded).
Namun saya pribadi, meskipun faktanya new Tiger Revo tidak sesuai harapan rekan-rekan forum, toh desain asimetris yang diusung AHM pada lampu depan si macan bakal menjadi tren setter di Indonesia. Dan lagi-lagi AHM menjadi pionir lho….. (sebelumnya pionir motor injeksi). Bahkan bukan tidak mungkin, desain asimetris yang populer di Eropa, selanjutnya merambah Indonesia. Jika benar menjadi kenyataan, maka desain motor yang tidak mengandung unsur asimetris bakalan dicap kuno.
Tiger Masa Depan
Desakan agar Tiger naik spek mesin bukannya tidak didengar petinggi AHM. Tapi karena berbagai pertimbangan, Tiger masa depan (yang sesuai impian) masih disimpan dulu. Miki Yamamoto (Presdir AHM) memberi alasan bahwa secara teori jika sebuah desain langsung diganti secara besar-besaran maka akan mengecewakan penggemarnya.
Padahal jika AHM mau, bisa dengan mudah memproduksi Tiger impian tadi. Masih menurut Miki, Honda sebenarnya punya banyak pilihan mesin yang bisa dipakai untuk motor tipe sport yaitu mulai 200 cc, 230 cc, 250 cc, 300 cc dan 350 cc. Teknologinya pun sudah DOHC. Tetap dipilihnya dapur pacu 200 cc lebih karena pertimbangan harga, ukuran dan emisi. Makin gede cc-nya, ongkos produksi pasti lebih mahal.
Menurut kesimpulan saya, peluncuran adik Tiger Revo ini merupakan langkah kecil AHM menuju agenda besar meluncurkan TIGER MASA DEPAN. So, mohon bersabar dan silahkan menabung.
 
Copyright 2009 Arek Smaba