Selasa, 17 November 2009

New Tiger Revo




New Honda Tiger Revolution yang diluncurkan 5 November lalu di Hard Rock Café, Jakarta, kalau boleh saya jujur masih jauh dari ekspektasi konsumen tanah air. Tiger yang pertama kali diluncurkan 15 tahun lalu (1993) hingga saat ini spek mesin belum pernah sekalipun diupgrade. Lagi-lagi hanya fisik luarnya saja yang dipoles sana-sini.
Di berbagai forum otomotif (termasuk forum otomotifnet.com), sosok generasi Tiger impian ramai diperbincangkan. Jika berbicara mesin, pecinta Tiger sangat mendambakan mesin 250 cc, berpendingin air (radiator) serta dilengkapi teknologi mekanisme katup DOHC (twin cam). Soal pemasok bahan bakar, mereka (pecinta Tiger) masih mau menerima kalaupun tetap mengandalkan karburator (biar harganya enggak mahal, hehehe…). Tapi kalaupun disiapkan versi injeksi, itu akan lebih membanggakan.
Sedangkan tongkrongan luar, pastinya monoshock yang lagi digemari. Bagian depan boleh mengambil konsep yang lagi tren di Eropa yaitu desain asimetris. Mau gaya naked, half naked atau full firing, asal desain keseluruhan tampak sporty, sepertinya tetap akan diterima pasar.
Nah, itu tadi sekelumit gambaran ekspektasi konsumen Indonesia terhadap generasi baru Tiger. Sebagai motor sport impian, sudah pasti semuanya serba sempurna. Tapi kenyataan berbicara lain, PT Astra Honda Motor (AHM) selaku produsen motor Honda, lagi-lagi hanya memoles bagian luar si macan. Mesin sama sekali tidak dicolek-colek.
Okey, sekarang apapun ekspektasi Anda, new Tiger Revo sudah resmi diperjualbelikan sejak Rabu (5/11) lalu. Dan jika Anda salah satu yang kecewa, silahkan mencaci dan memaki, asal tetap membeli, hehehe…. (dengan terpaksa karena terlanjur Tiger minded).
Namun saya pribadi, meskipun faktanya new Tiger Revo tidak sesuai harapan rekan-rekan forum, toh desain asimetris yang diusung AHM pada lampu depan si macan bakal menjadi tren setter di Indonesia. Dan lagi-lagi AHM menjadi pionir lho….. (sebelumnya pionir motor injeksi). Bahkan bukan tidak mungkin, desain asimetris yang populer di Eropa, selanjutnya merambah Indonesia. Jika benar menjadi kenyataan, maka desain motor yang tidak mengandung unsur asimetris bakalan dicap kuno.
Tiger Masa Depan
Desakan agar Tiger naik spek mesin bukannya tidak didengar petinggi AHM. Tapi karena berbagai pertimbangan, Tiger masa depan (yang sesuai impian) masih disimpan dulu. Miki Yamamoto (Presdir AHM) memberi alasan bahwa secara teori jika sebuah desain langsung diganti secara besar-besaran maka akan mengecewakan penggemarnya.
Padahal jika AHM mau, bisa dengan mudah memproduksi Tiger impian tadi. Masih menurut Miki, Honda sebenarnya punya banyak pilihan mesin yang bisa dipakai untuk motor tipe sport yaitu mulai 200 cc, 230 cc, 250 cc, 300 cc dan 350 cc. Teknologinya pun sudah DOHC. Tetap dipilihnya dapur pacu 200 cc lebih karena pertimbangan harga, ukuran dan emisi. Makin gede cc-nya, ongkos produksi pasti lebih mahal.
Menurut kesimpulan saya, peluncuran adik Tiger Revo ini merupakan langkah kecil AHM menuju agenda besar meluncurkan TIGER MASA DEPAN. So, mohon bersabar dan silahkan menabung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Arek Smaba